Dengan adanya teknologi Jaringan nirkabel (WiFi) ini, yang beberapa tahun terakhir penggunaannya semakin populer, membuat orang-orang mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan jaringan internet, baik itu pada perangkat komputer, smartphone, laptop dan tablet dimanapun.
Kalau berbicara dari sisi keamanannya, maka kalau memakai sistem kabel akan lebih aman, karena orang lain akan sangat sulit untuk mencuri jaringan internet milik Kamu.
Akan tetapi pada jaringan yang menggunakan sistem WiFi, maka menjadi masalah karena beresiko pihak lain untuk mengakses Internet dengan koneksi jaringan internet milik Kamu.
Dimana pencurian jaringan Wifi ini sering diistilahkan dengan “membonceng”, dan ini tentunya merugikan pihak pemilik koneksi internet, berikut beberapa kerugiannya:
-Membuat tagihan internet bulanan akan menjadi membengkak, karena ada orang lain yang menggunakan (baca: mencuri) kuota internet Kamu, sehingga Kamu akan mengeluarkan biaya yang sangat besar.
-Selain memakan kuota internet milik Kamu, secara otomatis juga menurunkan kecepatan akses internet Kamu, karena harus berbagi kecepatan koneksi dengan orang lain yang juga sedang menggunakan jaringan Wifi Kamu.
-Yang juga cukup parah, yaitu dapat membahayakan keamanan sistem komputer Kamu, karena ada kemungkinan mereka dapat mengakses data atau file-file milik Kamu di komputer atau laptop Kamu.
Tetapi Kamu jangan khawatir, karena ada beberapa tips jitu yang dapat Kamu gunakan untuk mengamankan jaringan Nirkabel WiFi milik Kamu. Sehingga Kamu dapat mencegah pihak lain mencuri kuota data internet Kamu. Berikut dibawah ini pembahasannya:
1. Setting pada pengaturan router Anda
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan:
2. Penggunaan Enkripsi
Enkripsi juga memiliki peran penting dalam keamanan, tetapi banyak wireless access points (AP) yang tidak mengaktifkan enkripsi secara default. Walaupun banyak wireless access points (AP) memiliki Wired Equivalent Privacy (WEP) protocol, tetapi secara default tidak diaktifkan.
WEP memang tidak terlalu dapat diandalkan 100%, karena pengguna yang telah mengetahui serba-serbi trik Wifi masih bisa membukanya, tetapi tentu masih lebih baik dibandingkan jika tidak ada enkripsi sama sekali.
Aktifkan metode WEP authentication dengan shared key (jika pengaturannya menggunakan opsi open system maka ubah ke shared key). Dimana pada open system, access points (AP) tidak melakukan enkripsi data, tetapi hanya otentifikasi client. Kamu bisa memilih WEP key dan pakai 128-bit WEP, tetapi jangan menggunakan 40-bit.
3. Gunakan Enkripsi Kuat
Apabila Kamu kurang puas dengan WEP, Kamu bisa memakai Wifi Protected Access (WPA), syarat menggunakannya yaitu Access Point (AP) harus mendukungnya, dan client juga “wajib” support WPA itu. Dimana sekarang ini hampir semua Access Point maupun client (user) telah support WPA.
4. Ganti Password Administrator yang standar / default
Dimana umumnya para pembuat yaitu pabrik, menggunakan password administrasi yang hampir sama untuk semua produknya, dimana default password ini umumnya dapat dengan mudah diketahui oleh hacker, sehingga ini sangat berbahaya.
Untuk itu, Kamu perlu di dalam konfigurasi AP, melakukan penggantian password default. Kamu perlu membuat password yang unik dan sulit ditebak, tetapi juga jangan sampai lupa passwordnya karena nanti malah repot.
5. Matikan saja SSID Broadcasting
SSID atau Service Set Identifier yaitu nama dari wireless network milikmu, dimana pada pengaturan secara default, SSID akan ditampilkan, maka hal ini membuat orang lain dapat dengan mudah menemukan network (jaringan Wifi) Kamu.
Karena SSID akan tampil dengan nama pada daftar pencarian Wifi mereka. Nah, apabila nama SSID dimatikan, maka orang lain akan kesulitan untuk menemukan jaringan Wifi Kamu, sehingga mereka kesulitan untuk membobolnya.
6. Memakai MAC (Media Access Control ) Filtering.
Kamu bisa membuat daftar putih, maksudnya kamu dapat membuat daftar untuk perangkat yang diperbolehkan untuk mengakses wireless network milik Kamu, dengan berdasarkan dari Media Access Control (MAC) ataupun alamat fisik di masing-masing perangkat.
Sehingga nantinya koneksi yang tidak ada dalam daftar tersebut akan secara otomatis ditolak, sehingga mereka tidak dapat masuk.
Hal lainnya yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan jaringan nirkabel Wifi, yaitu matikan Access Point (AP) saat tidak digunakan. Beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengamankan jaringan nirkabel WiFi Kamu dari bahaya pencurian kuota data internet milikmu.
Kalau berbicara dari sisi keamanannya, maka kalau memakai sistem kabel akan lebih aman, karena orang lain akan sangat sulit untuk mencuri jaringan internet milik Kamu.
Akan tetapi pada jaringan yang menggunakan sistem WiFi, maka menjadi masalah karena beresiko pihak lain untuk mengakses Internet dengan koneksi jaringan internet milik Kamu.
Dimana pencurian jaringan Wifi ini sering diistilahkan dengan “membonceng”, dan ini tentunya merugikan pihak pemilik koneksi internet, berikut beberapa kerugiannya:
-Membuat tagihan internet bulanan akan menjadi membengkak, karena ada orang lain yang menggunakan (baca: mencuri) kuota internet Kamu, sehingga Kamu akan mengeluarkan biaya yang sangat besar.
-Selain memakan kuota internet milik Kamu, secara otomatis juga menurunkan kecepatan akses internet Kamu, karena harus berbagi kecepatan koneksi dengan orang lain yang juga sedang menggunakan jaringan Wifi Kamu.
-Yang juga cukup parah, yaitu dapat membahayakan keamanan sistem komputer Kamu, karena ada kemungkinan mereka dapat mengakses data atau file-file milik Kamu di komputer atau laptop Kamu.
Tetapi Kamu jangan khawatir, karena ada beberapa tips jitu yang dapat Kamu gunakan untuk mengamankan jaringan Nirkabel WiFi milik Kamu. Sehingga Kamu dapat mencegah pihak lain mencuri kuota data internet Kamu. Berikut dibawah ini pembahasannya:
1. Setting pada pengaturan router Anda
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan:
- Pertama-tama akses pengaturan router nirkabel Wifi Kamu, umumnya untuk melakukan hal ini caranya dengan mengetikkan "192.168.1.1" / "tplinkwifi.net" ke browser web Kamu (apabila menggunakan perangkat dari TP-Link), setelah itu Kamu masukkan nama pengguna dan password router dengan benar. Tentu itu berbeda untuk setiap router, sehingga periksa dulu manual router Kamu.
- Lalu kamu buat password yang sulit ditebak pada router Anda. Dimana setelah login ke router, Kamu perlu mengubah password bawaan router itu, sehingga ini mencegah orang lain untuk mengakses router milikmu. Kamu bisa ubah password dari pengaturan Administrasi di bagian pengaturan router.
- Ubahlah nama SSID Jaringan. SSID yaitu nama jaringan Wi-Fi dari Wireless Router, yang biasanya menggunakan nama perangkat. Mengubah nama SSID jaringan ini menjadi ide bagus.
- Aktifkan Enkripsi Jaringan, tujuannya agar mencegah perangkat lain menggunakan koneksi internet Kamu, dengan cara mengenkripsi sinyal nirkabel Anda. Terdapat beberapa metode enkripsi seperti WEP, WPA, dan WPA2. Adapun enkripsi paling aman yaitu WPA2.
- Lakukan filter alamat MAC, dimana pada setiap perangkat komputer dan gadget memiliki MAC address (alamat MAC) yang unik. Sehingga perangkat yang tidak didaftarkan, maka tidak bisa tersambung dengan router internet milikmu.
2. Penggunaan Enkripsi
Enkripsi juga memiliki peran penting dalam keamanan, tetapi banyak wireless access points (AP) yang tidak mengaktifkan enkripsi secara default. Walaupun banyak wireless access points (AP) memiliki Wired Equivalent Privacy (WEP) protocol, tetapi secara default tidak diaktifkan.
WEP memang tidak terlalu dapat diandalkan 100%, karena pengguna yang telah mengetahui serba-serbi trik Wifi masih bisa membukanya, tetapi tentu masih lebih baik dibandingkan jika tidak ada enkripsi sama sekali.
Aktifkan metode WEP authentication dengan shared key (jika pengaturannya menggunakan opsi open system maka ubah ke shared key). Dimana pada open system, access points (AP) tidak melakukan enkripsi data, tetapi hanya otentifikasi client. Kamu bisa memilih WEP key dan pakai 128-bit WEP, tetapi jangan menggunakan 40-bit.
3. Gunakan Enkripsi Kuat
Apabila Kamu kurang puas dengan WEP, Kamu bisa memakai Wifi Protected Access (WPA), syarat menggunakannya yaitu Access Point (AP) harus mendukungnya, dan client juga “wajib” support WPA itu. Dimana sekarang ini hampir semua Access Point maupun client (user) telah support WPA.
4. Ganti Password Administrator yang standar / default
Dimana umumnya para pembuat yaitu pabrik, menggunakan password administrasi yang hampir sama untuk semua produknya, dimana default password ini umumnya dapat dengan mudah diketahui oleh hacker, sehingga ini sangat berbahaya.
Untuk itu, Kamu perlu di dalam konfigurasi AP, melakukan penggantian password default. Kamu perlu membuat password yang unik dan sulit ditebak, tetapi juga jangan sampai lupa passwordnya karena nanti malah repot.
5. Matikan saja SSID Broadcasting
SSID atau Service Set Identifier yaitu nama dari wireless network milikmu, dimana pada pengaturan secara default, SSID akan ditampilkan, maka hal ini membuat orang lain dapat dengan mudah menemukan network (jaringan Wifi) Kamu.
Karena SSID akan tampil dengan nama pada daftar pencarian Wifi mereka. Nah, apabila nama SSID dimatikan, maka orang lain akan kesulitan untuk menemukan jaringan Wifi Kamu, sehingga mereka kesulitan untuk membobolnya.
6. Memakai MAC (Media Access Control ) Filtering.
Kamu bisa membuat daftar putih, maksudnya kamu dapat membuat daftar untuk perangkat yang diperbolehkan untuk mengakses wireless network milik Kamu, dengan berdasarkan dari Media Access Control (MAC) ataupun alamat fisik di masing-masing perangkat.
Sehingga nantinya koneksi yang tidak ada dalam daftar tersebut akan secara otomatis ditolak, sehingga mereka tidak dapat masuk.
Hal lainnya yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan jaringan nirkabel Wifi, yaitu matikan Access Point (AP) saat tidak digunakan. Beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengamankan jaringan nirkabel WiFi Kamu dari bahaya pencurian kuota data internet milikmu.
Tulisan Terkait: